Berapa Harga Daun Pisang Di Jepang

Kalori pisang goreng

Secara signifikan, makanan yang digoreng umumnya memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi. Biasanya, makanan yang digoreng akan dilapisi dengan adonan atau tepung racikan. Pisang goreng merupakan salah satu camilan yang banyak disukai hampir setiap orang. Dengan rasa yang renyah dan manis, tidak jarang membuat banyak orang lahap memakannya. Namun, berapa kalori pisang goreng?

Dikutip dari Nutrionix, kalori pisang goreng sekitar 378 kalori. Normalnya, kalori pisang adalah sekitar 105 kalori. Ada peningkatan 2 kali lipat kalori pisang akibat cara pengolahannya, yaitu digoreng. Untuk membakar lemak kalori pisang goreng, Anda perlu berolahraga, seperti berjalan (102 menit), berlari (35 menit), dan bersepeda (52 menit).

Kalori Pisang Berdasarkan Jenisnya

Dikutip dari Penn Medicine, kalori pisang berukuran sedang memiliki sekitar 105 kalori, dengan gula alami buah-buahan, serta 3 gram serat. Berdasarkan jenisnya, berikut penjelasan kalori pisang yang perlu Anda ketahui:

Barang yang Murah di Indonesia Tapi Mahal di Luar Negeri

Siapa nih yang suka makan gorengan? Di Indonesia harga gorengan rata-rata sekitar Rp1.000- Rp 2.000 per bijinya. Harga tersebut berbeda jauh apabila kita membeli gorengan di Belanda. Di negeri “Kincir Angin” tersebut, harga satu gorengan mencapai Rp 75 ribu.

Truk BBM isi bahan bakar di SPBU

Kita sering mengeluhkan harga BBM yang setiap saat terasa naik turun. Padahal harga bahan bakar minyak di Indonesia sudah murah. Bahan bakar bisa sangat mahal dibandingkan dengan beberapa negara lain. Di Belanda misalnya, harga BBM bisa mencapai Rp 18.800 atau Rp 22.000 di Turki setiap satu liter.

Banyak yang Butuh, Daun Pisang Ternyata Punya Banyak Khasiat

Daun pisang memiliki banyak nilai ekonomis. Negara Jepang membutuhkan daun pisang untuk menutupi besarnya permintaan dalam negeri. Masyarakat Jepang memerlukan daun pisang untuk dijadikan sebagai salah satu bahan masakan. Termasuk menjadikannya sebagai pembungkus makanan, hiasan dan bahan untuk membuat ikebana atau seni merangkai bunga. Jika biasanya kesenian ini dibuat dengan memanfaatkan aneka macam bunga, tanaman, dan rerumputan, kini kesenian ini dibuat menggunakan daun pisang.

Akibat pergeseran waktu, ikebana juga mengalami perubahan gaya seperti Gaya Rikka, dan Gaya Nageire. Masyarakat Jepang juga membutuhkan daun pisang sebagai obat alami (herbal). Hal ini karena daun pisang dipercaya mengandung antioksidan dan zat astringent yang dapat mengurangi peradangan dan kegelisahan saat demam.

Tak sampai disitu, sistem pertanian yang dibuat oleh kelompok petani tempatan atau Japan Agricultural Cooperatives secara terang-terangan melakukan monopoli pasar. Dampaknya, terjadi pembatasan tanaman pertanian, sehingga membuat tanaman pisang menjadi amat langka sedangkan untuk negara Australia, daun pisang membantu warganya yang sadar akan ketergantungan terhadap produk perusak lingkungan. Dengan daun pisang, warganya memiliki pilihan dalam memilih produk alami dan ramah bagi bumi.

Baca Juga: Tak Harus Punya Banyak Uang, Begini Cara Menjadi Eksportir dengan Modal Terbatas

Daun pisang di Australia juga dijadikan sebagai alternatif pengganti bahan kemasan plastik yang sangat sulit terurai. Beberapa diantaranya seperti pembungkus makanan, peralatan sekali pakai. Sudah banyak produk-produk seperti tas, dompet, topi, bingkai foto dibuat dari bahan daun pisang. Pangsa pasarnya pun semakin populer karena memiliki gaya dan keunikan yang khas. Tak kalah pentingnya, di Australia daun pisang diekstrak lalu dibuat untuk dijadikan sebagai bahan baku kosmetik dan perawatan wajah. Hal ini karena kandungan dalam daun pisang yang baik bagi kesehatan kulit.

Serupa dengan Jepang dan Australia, Arab Saudi dan Jerman juga membutuhkan daun pisang untuk dijadikan sebagai pembungkus makanan yang ramah lingkungan. Daun pisang juga terkenal dengan khasiatnya seperti mengatasi masalah kulit, hingga mencegah penyakit jantung.

Jika Sahabat Wirausaha tertarik mengekspor daun pisang, ada beberapa hal dasar yang wajib untuk diketahui sebelum mengekspornya, antara lain:

Kalori pisang rebus

Selain digoreng, pisang juga sering diolah dengan cara direbus. Beragam cara pengolahan pisang telah terbukti menjadi sumber yang baik untuk vitamin A, vitamin C, kalsium, dan seng. Kalori dalam satu pisang rebus hampir sama dengan kalori pisang pada umumnya, yaitu sekitar 110 kalori. Beberapa studi menunjukkan efek merebus pisang memengaruhi nilai gizi di dalamnya. Penelitian menemukan bahwa merebus pisang dapat menghilangkan vitamin A, di mana vitamin A tersebut bekerja untuk fungsi tubuh, salah satunya menjaga kesehatan mata.

Sendal jepit (Twitter/@parnoy96)

Sandal jepit yang biasa kita gunakan untuk ke toilet akan menjadi sangat mahal jika digunakan oleh artis asing. Beberapa waktu yang lalu, salah seorang anggota boy grup pernah sandal jepit di Bandara Seoul setelah kembali dari Indonesia.

Segera setelah itu, para penggemarnya dari seluruh dunia sangat antusias untuk menemukan sandal jepit yang sama. Akhirnya, orang Indonesia juga menjual sandal jepit online di Ebay hingga sekitar US$20 atau setara dengan Rp250 ribu.

Jika kamu tinggal di desa, kamu bisa mendapatkan daun pisang secara gratis. Atau, sangat murah untuk membeli di pasar tradisional, kok. Bisa dibeli dengan harga Rp20 ribu per kilo. Tahukah kamu, di sebuah situs jual beli online di Jepang, harga daun pisang adalah per lembar. Harganya juga fantastis! kamu harus merogoh kocek sebesar JPY 2.280 atau setara Rp300 ribu untuk membeli setiap lembar daun pisang. Apa kira-kira bedanya daun pisang disana dengan Indonesia jadi bisa semahal itu?

Semua orang Indonesia setuju jika ditanya apakah mereka pernah makan mie instan, 98% sudah. Apalagi untuk seorang mahasiswa yang namanya mie instan, terasa seperti teman sehari-hari, dan tidak bisa apa-apa tanpa menu makanan bulanan. Tetapi jika kamu seorang pelajar di Jepang, kamu harus gigit jari. Karena harga Indomie di Tokyo sebenarnya bisa naik 4 kali lipat, yaitu 85 yen atau sekitar 9 ribu rupiah.

Amerika Serikat (AS)

Potensi ekspor daun pisang ke AS mencapai $161 ribu atau setara 2,5 miliar rupiah. Sayang, ekspor daun pisang Indonesia ke AS baru mencapai $1,9 ribu atau 2,9 miliar rupiah. Capaian ini menandakan ekspor daun pisang Indonesia ke AS belum dimanfaatkan dengan maksimal. Untuk memaksimalkan potensi ini jelas dibutuhkan keahlian memilih konsumen potensial, meningkatkan kualitas daun pisang, serta menerapkan strategi pemasaran yang lebih baik. Harga daun pisang di AS ditaksir dengan harga 185 ribu rupiah per lembar.

Data yang diungkap Eksport Potential Map menyebut potensi Indonesia melakukan ekspor daun pisang ke Arab Saudi mencapai $23 ribu atau setara 3,5 miliar rupiah. Potensi ini dimanfaatkan pengusaha asal Indonesia dengan mengirim daun pisang melebihi kesanggupan yakni $91 ribu atau setara 14,1 miliar. Saat ini harga daun pisang di Arab Saudi ditaksir dengan harga 25 ribu rupiah per lembar.

Baca Juga: 6 Jenis Buyer Dalam Ekspor, Siapa Saja Mereka?

Export Potential Map menyebutkan ekspor daun pisang Indonesia ke Jerman mencapai $83 ribu atau 12,8 miliar rupiah. Angka tersebut berada dibawah capaian dengan $200 ribu atau 31 miliar rupiah. Untuk menemukan target pasar, Sahabat Wirausaha bisa memulainya dengan meningkatkan kualitas daun pisang, lalu meningkatkan strategi pemasaran, dan menambah pemahaman konsumen prioritas Jerman. Untuk harga jual daun pisang di Jerman ditaksir 40 ribu rupiah per lembar.

Sahabat Wirausaha, melihat data-data yang disebutkan di atas tentu saja membuat kita semakin yakin dengan besarnya peluang ekspor daun pisang. Untuk itu, jangan ragu menyelami dunia internasional dengan cara memperluas jangkauan daun pisang. Sekaligus mengukir prestasi tersendiri melalui pasar internasional.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.

Kalori pisang ambon

Pisang ambon sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Tidak kalah dengan jenis pisang lainnya, pisang ambon juga memiliki tekstur yang lembut, sehingga bisa dikonsumsi oleh anak-anak. Pisang ambon cukup mudah ditemukan, mulai dari pasar tradisional, kios buah, hingga supermarket. Selain murah dan rasanya lezat, pisang ambon juga bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan.

Dikutip dari Fat Secret Indonesia, kalori pisang Ambon, yaitu sekitar 97 kalori dalam 100ml (100 g). Pisang Ambon mengandung nutrisi penting multivitamin yang dapat menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, kalori pisang Ambon juga mengandung mineral yang cukup tinggi untuk menjaga kesehatan tulang.

Belanja di App banyak untungnya:

Daun Pisang Diekspor Kemana? - Daun pisang asal Indonesia banyak mendapatkan perhatian dunia internasional. Pernyataan ini telah dibuktikan Dewi Harlas, ibu rumah tangga asal desa yang berhasil melakukan ekspor daun pisang ke mancanegara, seperti dikutip melalui akun Instagram ukm_eksportir_indonesia.

Dalam unggahannya, diketahui Dewi melakukan ekspor daun pisang ke Australia dengan capaian hingga 250 kilogram. Dia juga bukan orang baru yang memanfaatkan momen ini sebab masih banyak  pelaku UMKM asal Indonesia lainnya yang melakukan hal serupa.

Hal tersebut menandakan peluang ekspor daun pisang cukup besar. Sementara produksinya di Indonesia juga terbilang melimpah. Kementerian Perdagangan menyebutkan dari tahun ke tahun ekspor daun pisang asal Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2018, kementerian ini menyebutkan Indonesia ekspor daun pisang sebanyak 7.905 ton atau memiliki nilai ekspor $ 4,2 juta atau 6,5 triliun rupiah.

Untuk itu, pada kesempatan ini kita akan membahas lebih jauh besarnya peluang pasar ekspor daun pisang di. Tentu saja informasi ini akan memberikan wawasan tambahan bagi Sahabat Wirausaha yang ingin memulai bisnis ekspor daun pisang.

tas anyaman pandan di Kalirejo, Kebumen

Teman-teman yang sering menemani ibu atau neneknya ke pasar pasti sudah tidak asing lagi dengan tas anyaman yang satu ini. Tas anyaman warna-warni ini sering digunakan untuk berbelanja di pasar tradisional. Tentu saja, tas ini dipakai untuk meletakkan sembako dan lauk-pauk. Harganya juga murah, hanya puluhan ribu. Namun, tas anyaman ini dibuat oleh merek Italia Marni dan dijual seharga $200 atau sekitar Rp2,4 juta. Itu untuk ukuran kecil. Harga paling mahal mencapai R7,1 juta.

Sandal jepit yang biasa kita gunakan untuk ke toilet akan menjadi sangat mahal jika digunakan oleh artis asing. Beberapa waktu yang lalu, salah seorang anggota boy grup pernah sandal jepit di Bandara Seoul setelah kembali dari Indonesia.